Test Footer

Bom Pakistan Masih Menyangkut Dengan Taliban


rajaiklan13 - Pengeboman yang terjadi pada minggu malam pada taman di Kota Lahore bagian timur yang merupakan ibukota politik Punjab sebagai provinsi terbesar dan terkaya di Pakistan. Menyebabkan 65 orang tewas dan 300 lainnya terluka. Jamaat Ul Ahra bertanggung jawab atas peristiwa tragis yang terjadi tersebut.

Penjelasan yang dikutip dari The Independent menyebutkan bahwa kelompok ini ingin membunuh kaum Nasrani. Sebab pada malam tersebut memang sedang adanya perayaan paskah. Sehingga ledakan yang dilakukan diantara kumpulan wanita dan anak-anak.


Petugas penyelamat menyatakan dari 30 jenazah telah dibawa ke rumah sakit di Lahore. Sebab seluruh rumah sakit di Kota tersebut telah disiagakan untuk kondisi darurat. Dari pernyataan Perwira Polisi Senior Haider Ashraf bahwa teror yang terjadi tersebut merupakan bom bunuh diri. Dan olah tkp memang juga masih terus di dalami untuk menemukan fakta baru. 

Dia juga mengatakan dari kejadian ini seperti dalam kondisi perang dengan ancaman selalu ada. Namun peringatan dari kejadian tersebut selalu tidak kami ketahui dan tentu saja pada tempat ini.

Dari keterangan warga yang tinggal di seberang taman, yaitu Javed Ali "kaca jendela rumahnya semua hancur, semua bergetar, abu mengepul, tangisan dimana-mana. Setelah 10 menit saya keluar dan melihat ada potongan daging manusia yang menempel di dinding rumah".


Ada juga seorang pejalan kaki yang sedang melewati lokasi tersebut mengatakan, "Saat ledakan terjadi, apinya mencapai pucuk pohon. Dan tubuh manusia beterbangan di udara". Kemudian pemerintah Punjab menyerukan pada masyarakat untuk mendonorkan darah pada korban jiwa. Hal ini dilakukan di media online dan akan memberikan transportasi gratis menuju lokasi donor darah.

Menteri Kepala dari Provinsi Punjab Shahbaz Sharif mengumumkan tiga hari berkabung resmi dan akan menyeret pelaku ke Pengadilan. Sehingga pejabat setempat memberitahukan untuk menutup seluruh taman bermain.

0 Response to "Bom Pakistan Masih Menyangkut Dengan Taliban"

Post a Comment